Setu (29/01) Lapak atau tempat menjajakan barang yang sudah tertata rapih berantakan dan basah terpapar hujan, tak terkecuali terpal serta karpet yang sudah digelar.
Hujan deras yang tiba-tiba turun ditengah acara PKS Menyapa spontan membuat panitia yang sebagian besar ibu-ibu pontang panting membereskan apa saja yang bisa diselamatkan.
Agenda Sapa Warga DPRa PKS desa Lubang Buaya, Ahad pagi yang rencananya menyediakan layanan kesehatan, penjualan minyak goreng murah dan baazar pakaian layak pakai berubah menjadi kepanikan panitia dan warga yang berhamburan lari mencari tempat berteduh dan perlindungan.
“Masukkan mobil semua, ditutup plastik, angkat, jangan sampai basah”
Kalimat dengan sedikit berteriak dari panitia mengingatkan rekannya demi mengamankan perlengkapan bakti sosial (baksos) dan barang-barang dari terpaan air hujan.
Detik, menit dan setengah jam berlalu. Hujan yang awalnya deras berganti gerimis lalu rintik dan berhenti, lalu bergantilah terang.
Agenda Baksos yang dimulai sejak pukul 6 pagi dengan tujuan menjalin kedekatan dengan warga kembali dilanjutkan.
Kerumunan warga kembali tampak di acara yang diadakan di atas jalan tol Cibitung-Cileungsi yang masih dalam proses pengerjaan.
Panitiapun kembali melayani warga walau masih dengan baju yang basah terpapar air hujan.
Ibu Satijah selaku koordinator acara kembali sibuk mendata warga yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Seneng banget pak, walaupun harus basah basahan” celetuk ibu Kustiana, warga desa Lubang Buaya saat ditanya kesan tentang acara baksos tersebut.
“Saya ngga kebagian minyak goreng pak. Sudah habis. Cuma beli baju sama periksa kesehatan” curhat ibu Surati warga perumahan Mustika Media Residen sumringah dengan mantel hujan yang masih melekat di badannya.
#PKSMenyapa
#PKSLubangBuaya
#DPCPKSSetu
