RAMADHAN DAN KEMATIAN
Oleh : Ustadz Sunardi (Ketua MPD PKS Kabupaten Bekasi)
Ramadhan hari ke tiga kita kembali mendapat tadzkirah dari Allah, setelah satu bulan lebih tiga hari, Mujahid Dakwah kita, Akhina Imam Hambali wafat mendahului kita, kini Ukhty Binti Anisah Mujahidah Tambun Selatan berpulang ke Hadirat Allah, Allah ternyata lebih sayang dgn mereka. Semoga Allah menempatkan saudara kita dalam golongan para Shalihin dan Shalihat.
Akhi Imam dan Ukhty Binti keduanya wafat dalam keadaan istiqamah di jalan dakwah Insya Allah, dan sedang aktif-aktifnya melaksanakan kerja-kerja dakwah sebuah akhir yang dirindukan para aktivis dakwah.
Seperti Ramadhan yang datang dengan sambutan rasa gembira dan berakhir dengan kesedihan karena ditinggalkan orang yang istimewa. Kita semua bersedih dengan dengan berpulangnya mereka. Namun mereka sudah lepas dari peluang berbuat dosa, sedang kita masih berjuang untuk terhindar dari dosa. Inilah doa yg selalu kita ucapkan ” Allahummaj’al hayata ziyadatalana fii kully khair, wa aj’al mauta raahatalana min kully sar. ( Ya Allah jadikan hidup kami sebagai penambah kebaikan, dan jadikan kematian kami sebagai rehat dari keburukan.)
Kedatangan dan kepergian, kelahiran dan kematian adalah sunnahNya. Setiap kita pasti akan mengalaminya cepat atau lambat. Dan sesungguhnya kita semua sedang berjalan menuju titik perhentian yang kita tak pernah tahu kapan terjadi.
Seperti Ramadhan yg datang dan pergi. Kitapun dulu datang dan pasti akan pergi. Namun apakah kepergian kita meninggalkan kebaikan untuk dakwah. Apakah kepergian kita saat kita aktif dalam dakwah. Apakah kepergian kita, saat sdh menepati apa yg telah kita janjikan kepada Allah. Teringat Firman Allah :
Allah SWT berfirman:
مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ رِجَا لٌ صَدَقُوْا مَا عَاهَدُوا اللّٰهَ عَلَيْهِ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ قَضٰى نَحْبَهٗ ۙ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّنْتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوْا تَبْدِيْلًا ۙ
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya),”
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 23)
Semoga kita termasuk orang yg menunggu-nunggu dan tidak pernah ingin mengubah janji kita. Janji yg telah kita ucapkan untuk beramal bersama jamaah ini. Janji untuk menjadikan Allah sebagai tujuan dalam dakwah, dan janji untuk memberikan kontribusi bagi dakwah ini.
Seperti Ramadhan yg ada awal dan ada akhir. Hidup kitapun demikian ada permulaan ada akhir. Pada akhirnya hanya tertulis tiga kata dalam Nisan kita, Nama : Fulan atau Fulanah bin Fulan, Lahir tanggal sekian, Wafat tgl sekian…tak lebih dari itu.
Kita akan pindah ke rumah kita yg baru ,rumah di alam barzakh, yg gelap atau terangnya tergantung amal kita masing-masing. Sebelum kita dihisab oleh Allah Ta’ala. Maka selayaknya kita perhatikan dan persiapkan tiga rumah kita, rumah di dunia, rumah di barzakh dan rumah di akhirat. Dua rumah terakhir adalah rumah terpenting yg perlu kita persiapkan. Allah berfirman :
Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18)
Seperti Ramadhan yg penuh dengan kebaikan, maka hidup kita pun kita rancang untuk selalu penuh dengan kebaikan, agar kita wafat saat berbuat kebaikan. Ada lima kecerdasan kebaikan:
Satu, Mencari kebaikan
Dua, Melindungi kebaikan
Tiga, Melipatgandakan kebaikan
Empat, Memperbanyak kebaikan
Lima, Istiqamah dalam kebaikan
Dalam Ramadhan yg penuh dengan barakah, semoga kita mampu utk menjaga lima kecerdasan kebaikan tsb. Hingga kita termasuk Husnul Khatimah spt saudara2 kita yg sudah mendahului kita. Aamiin.
Wallahu’alam bis shawwab.















