::
DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi -
Website DPD PKS Kabupaten Bekasi
Mengenal PKS

HARI KE DUA PULUH TUJUH,YANG SUDAH LEWAT TAK AKAN KEMBALI

Oleh : Ustadz Sunardi Ketua Majlis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Kabupaten Bekasi

Oleh : Ustadz Sunardi Ketua Majlis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Kabupaten Bekasi

Hari ke dua puluh delapan, berarti telah lewat di hadapan kita 27 hari dari hari-hari Ramadhan.

Semoga tak terlewatkan hari-hari itu dengan amal dan kebaikan, kita beristighfar jika terlewat dan bersyukur jika mampu mengisi hari-hari dan malam-malamnya dengan kebaikan.

Jika seseorang berusia 40 th, maka telah lewat hari-hari selama 39 th yg lalu, dengan segala kekurangan dan kekosongan atau dengan segala kelebihan dan penuhnya amal. Dan semua waktu-waktu yang pernah lewat itu tak pernah akan kembali. Ia akan menjadi catatan sejarah yang mencerahkan para penerus atau menjadi cacatan kelam untuk menjadi ibrah bagi generasi mendatang. Allah berfirman :
كَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ

“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. “ [ QS. Al Hadid : 23 ]

Hidup bukan untuk ditangisi, tapi hidup untuk diisi dengan kata-kata dan amal memotivasi. Iya..memotivasi diri sendiri dan orang yang lain agar kita mendapatkan amunisi untuk meraih obsesi kita “وَٱدْخُلِى جَنَّتِى. [ masuk Jannah ]

Maka tak ada gunanya kita menangisi masa lalu kita yang mungkin tak elok dijadikan sebagai kisah, karena tak terisi dengan sesuatu yang menginspirasi. Lebih layak kita mempersiapkan diri untuk meniti keberhasilan dan kesuksesan yang tertunda gegara sikap dan attitude kita selama ini.
Menangisi masa lalu hanya akan menghabiskan waktu dan energy positif kita.

Padahal kita saat ini dihadapkan oleh tantangan yang membutuhkan jiwa pemenang untuk mengatasi situasi. Kita harus yakin pada Allah, bahwa apa yang telah terjadi hari pada diri kita, adalah buah akumulasi apa yang kita tanam pada masa lalu, dan Allah memberikan hasilnya pada hari ini. Dan pasti Allah Ta’ala lebih tahu apa yang terbaik bagi hambaNya.
Dalam sebuah atsar disebutkan,”Ya Allah jadikan aku rela dengan qadha-Mu hingga aku tahu bahwa yang menjadi bagianku pasti datang padaku dan yang bukan bagianku tidak akan pernah menimpaku.”

Kehidupan ini terlalu singkat untuk disia-siakan, terlalu pendek untuk kita perpendek dengan permusuhan, kebencian dan kekosongan amal. Kehidupan ini terlalu kecil dibandingkan nikmat Allah yang lain. Bahkan kekuasaan seorang raja, atau seorang penguasa tak lebih dari segelas air saja.

Suatu hari Harun Al Rasyid berburu ke hutan, namun persediaan air telah habis padahal ia dan Ibnu Sammak sang penasehat sudah jauh masuk ke dalam hutan. Saat Harun Al Rasyid merasa kehausan ia meminta segelas air. Maka Ibnu Sammak berkata,”Seandainya anda di cegah untuk minum air itu, apakah anda akan menebusnya dengan separuh kerajaan?” Harun menjawab,”Iya.” Ibnu Sammak pun berkata lagi,”Jika anda dicegah untuk megeluarkan air yang telah anda minum dari perutmu, apakah anda rela membayar dengan separuh kerajaanmu yang lain..?” Harun menjawab,”Iya.” Ibnu Sammak pun berkata,”Tidak ada artinya kerajaan yang nilainya tidak lebih berharga dari segelas air.”

Tak pernah akan kembali waktu yang telah berlalu.
Seseorang berkata,” Jangan kau menangisi susu yang telah tumpah.” Bergegaslah mengambil keputusan untuk mengisi sisa hidup yang tak pernah tahu kapan dan dimana titik perhentiannya. Isi dengan iman ad daqiiq, akhlak yang apik, ilmu yang luas, dan amal yang mutawasil, maka Insya Allah hidup akan menjadi asyik.

Dan di penghujung Ramadhan, jika kita selama ini ditimpa ketakutan, dihimpit kesedihan, dicekik kerisauan, hati penuh kegelisahan, akibat masa lalu yang temaram dan kelam, maka segeralah bangkit untuk menunaikan shalat niscaya jiwa kita kembali tenang dan tentram. “

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. [ QS. Al Baqarah : 153 ]

“tenangkanlah kami dengan shalat, wahai Bilal.” Begitulah Rasulullah saw selalu meminta kepada Bilal, lalu Bilal adzan. Shalat menjadi penyejuk hati dan sumber kebahagiaan bagi Rasulullah saw dan ummatnya. Selamat mengisi hari-hari dan malam-malam Ramadhan yang sebentar lagi berakhir.

Wallahu ‘alam bis showwab.

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
DailyIQ