Oleh : Ustadz Sunardi Ketua MPD PKS Kabupaten Bekasi
Kita hampir menempuh separuh perjalanan bersama Ramadhan. Melalui hari-hari penuh perjuangan untuk bisa memaksimalkan ibadah. Karena ibadah di akhir Zaman ini bukan merupakan hal yg mudah.
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِعَلَى الْجَمْرِ
Akan datang pada manusia suatu zaman di mana orang yang bersabar dalam agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api.” [HR. At-Tirmidzi, Al-Fitan, hadits no. 2361]
Namun seberat apapun tantangan dalam beribadah maka harus kita lawan dg kesungguhan dan pemahaman. Pemahaman bahwa dg ibadah itulah kita akan mendapatkan RahmatNya. Hanya dengan berbuat baik maka Allah akan turunkan RahmatNya kepada kita :
Allah SWT berfirman:
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًا ۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 56)
Godaan dunia memang selalu menggeluti diri kita yg kadang rapuh. Kerapuhan yg bersebab turunnya iman dan kuatnya pengaruh lingkungan. Jika kita perhatikan semua pertikaian, perselisihan dan sengketa manusia karena urusan dunia. Tak ada yg bersengketa karena urusan akhirat, atau karena banyaknya tilawah, karena banyaknya sedekah atau karena suksesnya dalam dakwah. Rata-rata sengketa karena harta dunia.
Obsesi tentang dunia kadang membutakan yg halal dan yg haram. Kadang.membuat huhungan saudara menjadi rusak. Kehidupan justru menjadi susah ketika obsesi terbesar kita adalah Dunia.
Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa yang menjadikan dunia sebagai ujung akhir ambisinya, Allah akan pisahkan ia dengan yang diinginkannya (dunia), lalu Allah akan menjadikan kefakiran membayang di pelupuk kedua matanya. Padahal Allah sudah pasti akan memberikan dunia kepada setiap manusia sesuai dengan yang telah Ia tetapkan. Tapi siapa yang menjadikan akhirat sebagai ujung akhir ambisinya, maka Allah akan mengumpulkan dan mencukupi segala kebutuhannya di dunia. Lebih dari itu, Allah akan membuat hatinya menjadi kaya. Dunia akan selalu mendatanginya, meskipun ia enggan untuk menerimanya’. (HR Ibnu Majah)
Bukan berarti kita meninggalkan dunia..bukan..jangan salah persepsi. Kita saat ini hidup di dunia, justru bagaimana kita menjadikan kehidupan dunia kita berkualitas dengan berkarya dan berbuat manfaat untuk ummat.
Secara fithrah kita mencintai dunia, karena memang Allâh Azza wa Jalla telah menjadikan berbagai kesenangan dunia itu indah di mata manusia. Allâh Azza wa Jalla berfirman : زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allâh-lah tempat kembali yang baik (surga). [Ali-‘Imrân/3:14].
Dunia itu hijau dan manis, maka hendaklah kita berhati-hati dengan dunia. Jangan sampai kesenangan dunia mnejerumuskan ke dalam kemaksiatan dan melalaikan dari ketaatan kepada Sang Pencipta.
Untuk bisa berkarya dan dan berbuat manfaat, kita harus memiliki tujuan dalam hidup. Kita harus punya target. Target ruhiyah, target fikriyah, target capaian dakwah, target maaliyah. Dan itu semua membutuhkan modal. Modalnya adalah iradah qowwiyah ( kemauan yg kuat ) utk lebih baik ,lalu kita memiliki value atau nilai, knowledge, membuang attitude buruk yg ada dalam diri.
Attitude yg buruk merupakan sumber terbesar dari keterpurukan. Waspadai ini. Tak ada org sukses dengan attitude yg buruk. Mereka meninggalkan dan membuang jauh-jauh.
Masih separuh Ramadhan, kita merenung dan Bermuhasabah untuk merontokkan attitude buruk yg masih menempel dalam diri. Karena attitude buruk akan merusak relationship kita, membangkrutkan bisnis, merusak kinerja pekerjaan, melemahkan dakwah kita dan menghambat kemenangan.
Semoga Allah Ta’ala memanjangkan usia kita untuk terus berbuat yang manfaat dan kebaikan yg terus mengalir. Aamiin.
Wallahu’alam bis showwab.















