Allah Ta’ala mengistimewakann Ramadhan satu diantara 12 bulan yang ada, tentu karena Ramadhan memiliki keutamaan dan nilai. Nabi Ya’kub as. memiliki 12 anak, namun ada satu yang beliau istimewakan yaitu Nabi Yusuf as. Allah juga mengistimewakan Rasulullah saw, diantara nabi-nabi yang lain, tentu karena Rasulullah punya keutamaan dan nilai.
Umat manusia banyak tetapi, hanya muslim yg diridhai oleh Allah. Orang muslim banyak namun hanya orang beriman yg dipanggil untuk.melaksanakan ibadah shaum, tentu orang beriman memiliki nilai. Allah berfirman :
Allah SWT berfirman:
وَلَا تَهِنُوْا وَ لَا تَحْزَنُوْا وَاَ نْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamling tinggi (derajatnya), jika kamu orang yang beriman.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 139)
Orang beriman banyak tetapi yang beramal shaleh sedikit ( ‘amaliyuun), tentu krn org yg beriman dan beramal shaleh lebih utama ketimbang beriman saja. Semua mengalami kerugian, kecuali orang yg beriman dan beramal shaleh. Amal shaleh itulah nilai. Tentunya Amal shaleh yg diridhai Allah. Itulah mengapa Nabi Sulaiman as. Berdoa agar bisa beramal shaleh yg diridhai Allah. Formatnya :
Allah SWT berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَا نَ بِوَا لِدَيْهِ اِحْسَا نًا ۗ حَمَلَـتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗ وَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰـثُوْنَ شَهْرًا ۗ حَتّٰۤى اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةً ۙ قَا لَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْۤ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْۤ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَا لِدَيَّ وَاَ نْ اَعْمَلَ صَا لِحًا تَرْضٰٮهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ ۚ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِ نِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdoa, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim.”
(QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 15)
Berbakti kpd kedua orang adalah nilai dan keutamaan, hidayah juga nilai, menjadi org yg bersyukur adalah nilai. Artinya nilai dan keutamaan menjadi fokus org beriman dalam melaksanakan amaliah Ramadhan.
Orang yg beramal shaleh banyak tapi yg ikhlas sedikit. Padahal ikhlas dalam beramal adalah salah satu syarat di terimanya. Ikhlas itulah nilai keutamaan.
Orang yg Ikhlas dalam beramal banyak tapi yg istiqamah dalam ikhlas sedikit. Maka istiqamah memiliki nilai. Ikhlas di awal beramal, belum tentu ikhlas saat beramal, ikhlas saat beramal belum tentu ikhlas bakda amal. Yang terbaik adalah ikhlas dalam seluruh tahapan amal. Allah berfirman ;
Allah SWT berfirman:
وَمَاۤ اُمِرُوْۤا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَـهُ الدِّيْنَ ۙ حُنَفَآءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ ۗ
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).”
(QS. Al-Bayyinah 98: Ayat 5)
Ramadhan Allah anugerahkan kepada kita agar kita memilki nilai.Nilai itulah yg menjadikan kita mulia di sisi Allah. Taqwa adalah nilai yg didambakan setiap orang yang beriman.
Nilai membuat kita memiliki Izzah atau kemuliaan. Iman adalah nilai dan itu adalah modal utk meraih taqwa. Shaum adalah nilai dan sarana utk membersihkan diri. Maka barulah setelahnya kita dapat meraih derajat muttaqin. Taqwa tak mungkin kita raih tanpa iman yang bersih, iman yg benar. Taqwa tak akan kita raih tanpa shaum yg benar, dimana seluruh panca indera kita ikut shaum dan mampu mengendalikan diri.
Sebagai anggota dalam organisasi yg penuh berkah ini, jika kita menginginkan kemenangan ke depan, tak bisa tidak kita harus memiliki nilai dan keutamaan. Knowledge dan network menjadi bagian yg perlu kita persiapkan. Akhlak mahmudah dan integritas harus kita upayakan tercermin dalam diri. Ruhiyah yg bernilai, maaliyah, dan kekuatan jasadiah adalah juga faktor penentu dalam kemenangan. Teringat perkataan Khalifah Umar bin Khattab ra. ,ketika pasukan Amr bin Ash sudah beberapa bulan belum mampu menaklukkan Mesir, hingga Amr bin Ash minta bantuan pasukan kepada Khalifah. Inilah perkataan Khalifah sebelum mengutus tambahan pasukan :
” Keinginan kalian kepada dunia sama kadarnya dengan keinginan musuh terhadap dunia, maka kalian kesulitan mengalahkan mereka.”
SELAMAT Berbuka puasa















