Di tengah pembahasan keresahan anak muda soal insecure dan tekanan hidup dalam mini podcast Pemuda Bergerak, Garuda Keadilan Kabupaten Bekasi menghadirkan satu momen reflektif lewat tilawah Al-Qur’an yang dibawakan oleh Rijal Faruqi, kader Garuda Keadilan Kabupaten Bekasi.
Penampilan tilawah ini bukan sekadar pembuka atau selingan acara, tapi menjadi pesan kuat bahwa anak muda hari ini tetap bisa relevan, kalcer, dan nyampe tanpa harus meninggalkan nilai dan pegangan hidup.
Dalam konteks diskusi podcast yang membahas rasa insecure dan overthinking, sesi tilawah ini menguatkan satu pesan sederhana namun dalam: pentingnya memilih circle pergaulan yang baik.
Anak muda butuh nongkrong, butuh jalan, butuh main. Tapi nongkrong sama circle yang bener, main sama orang-orang soleh dan baik, insya Allah hidup juga ikut keangkat. Kalcer jalan, UPA jalan, ngaji juga jalan.
Rijal menjadi representasi anak muda yang seimbang aktif, terbuka, dan tetap punya pegangan. Sosoknya menunjukkan bahwa menjadi religius tidak harus kaku, dan menjadi anak muda kalcer tidak berarti jauh dari nilai.
Tilawah yang dibawakannya menghadirkan suasana tenang di tengah hiruk-pikuk acara, seolah mengingatkan bahwa di balik semua tuntutan untuk terlihat kuat, anak muda juga butuh ruang untuk menenangkan diri dan kembali ke akar.
Melalui momen ini, Garuda Keadilan ingin menyampaikan bahwa proses menjadi pribadi yang kuat tidak selalu dimulai dari pencapaian besar, tapi dari lingkar pertemanan yang sehat, kebiasaan yang baik, dan keberanian untuk menyeimbangkan dunia sosial dengan spiritual.
Sesi tilawah Al-Qur’an oleh Rijal menjadi bukti bahwa anak muda nyampe itu bukan yang paling keras suaranya, tapi yang paling seimbang langkahnya berani bergerak, berani bergaul, dan tetap ingat pulang.
