PKS Bekasi – Sebanyak 32 peserta dari berbagai rentang usia, mulai dari anak muda hingga peserta sepuh berusia 60 tahun, mengikuti kegiatan Longmarch Bekasi–Monas 30 KM: Napak Tilas Kepahlawanan yang diselenggarakan oleh DPC PKS Tambun Utara pada Ahad, 16 November 20205.
Kegiatan ini dilepas secara resmi dari Masjid Al-Godfan, Tambun Utara, oleh Ketua Teritori 4, Ustadz Dimyat. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar longmarch, tetapi momentum untuk meneladani nilai-nilai perjuangan para pahlawan.
“Kita jadikan semangat kepahlawanan sebagai pelajaran untuk menumbuhkan kesungguhan, kesabaran, dan militansi anggota PKS, khususnya di Tambun Utara,” pesan Ustadz Dimyat saat melepas rombongan.
Rute Sepanjang 30 KM, Waktu Tempuh 5 Jam 30 MenitRombongan berjalan menempuh rute Karang Satria – Harapan Indah – Cakung – Pulo Gadung – Cempaka Putih – Senen – Silang Monas, dengan jarak kurang lebih 30 kilometer dan ditempuh dalam waktu 5 jam 30 menit. Para peserta tiba di titik finish di Silang Monas, Jakarta Pusat, dalam kondisi penuh semangat meski lelah.
Kisah Inspiratif: Peserta Senior Finish Lebih Dulu
Salah satu momen menarik dan mengharukan muncul dari tiga peserta senior berusia 58–60 tahun, yang justru berhasil finish terlebih dahulu, mengungguli banyak peserta muda. Hal ini menjadi pelajaran kuat bahwa usia tidak pernah mengalahkan semangat.
Bahkan, salah seorang senior yang dikenal sebagai pembina kader unggulan di Tambun Utara berhasil menyelesaikan perjalanan hanya dengan beralaskan sandal LILI, perjalanan dari Bekasi hingga Monas. Aksi ini memantik decak kagum sekaligus motivasi bagi seluruh peserta.
Penutupan Penuh Makna
Setibanya di Monas, acara ditutup dengan taujih dari Sekretaris Umum DPD PKS Kabupaten Bekasi, Ustadz Taufik Saleh. Dalam arahannya ia menekankan pentingnya menjaga api semangat perjuangan di dalam diri setiap anggota.
“Semangat ini harus mampu bertahan dalam diri anggota untuk terus bergerak, menebar manfaat, dan membuktikan kepada masyarakat bahwa PKS berusaha konsisten melayani,” ungkapnya.
Kegiatan kemudian ditutup dengan foto bersama dan makan bersama, menandai berakhirnya sebuah pengalaman bersejarah yang diyakini akan menjadi kenangan tak terlupakan bagi seluruh peserta.















