
Jakarta, Selasa (30/08/2022) Bidang Tani dan Nelayan Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera atau BTN DPP PKS mengadakan Sekolah Tani Ternak Dan Nelayan atau ST2N.
Acara yang diselenggarakan di Kantor DPP PKS Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dihadiri oleh pengurus dan perwakilan BTN sejabotabek serta diikuti melalui zoom meeting oleh pengurus wilayah BTN seIndonesia.
Selain agenda pengukuhan dan pembacaan ikrar oleh 18 pengurus BTN tingkat propinsi yang ada diruangan maupun yang ada di layar zoom serta disaksikan oleh Presiden PKS, Ustadz H Ahmad Syaikhu, ST2N juga menghadirkan Komisaris Utama perusahaan berskala nasional, PT Sembada Alam Nusantara (SAN) sebagai nara sumber sekaligus motivator.
Dalam sambutan saat membuka acara, Presiden PKS berharap Sekolah Tani, Ternak dan Nelayan dapat menjadi sarana pendidikan dan pelatihan agar lebih berdaya dan mampu bersaing di pasar dengan sektor yang sejenis.
“Melalui agenda ini juga diharapkan dapat menemukan solusi bagi rakyat dalam mengatasi kesulitan karena melonjaknya harga pangan dan bahan pokok sehar-hari, seperti yang terjadi sekarang ini”.
“Dan jangan lupa libatkan serta ajak generasi muda untuk peduli dan mau bergabung di sektor ini agar nantinya tergerak untuk menjadi pelakunya sehingga akan banyak muncul petani muda atau petani milenial” demikian harapan Presiden sebelum izin meninggalkan acara lebih dulu karena ada agenda lain.
Acara yang dimulai pukul 9 pagi, juga diadakan Cerdas Cermat dengan peserta utusan dari Bidang Tani dan Nelayan yang hadir dalam ruangan.
Cerdas cermat dengan konsep mirip Kelompencapir di era Presiden RI ke 2, Suharto, diikuti 5 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 3 orang peserta lengkap depelatihanongan sebagai tanda bel.
Kelompencapir atau Kelompok Pendengar Pembaca dan Pemirsa yang diadakan disela kunjungan Presiden Suharto menemui petani, peternak atau nelayan di daerah sehingga tak asing bagi rakyat Indonesia, apalagi kerap disiarkan secara langsung oleh TVRI yang menjadi satu-satunya televisi Nasional kala itu.
#sisA















