Puncak Acara Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW DPD PKS Kab. Bekasi digelar secara online melalui zoom dan disiarkan secara langsung melalui akun youtube DPD PKS Kab. Bekasi, Ahad (14/11)
Sebanyak tiga tokoh Islam dari ormas dan satu orang dari Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) hadir menjadi pembicara di acara maulid ini selain Ketua DED PKS Kab. Bekasi Hisbullah Undu Lc dan Ketua DPD PKS Kab. Bekasi Budi Muhammad Mustofa.
Mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan ceramahnya adalah Ketua MUI Kab. Bekasi KH Sudarmo Soemodimedjo, yang mengawalinya dengan kalimat dukungannya kepada PKS.
” Ada kutipan ulama yang mengatakan kekuasaan adalah penjaga, maka ketika PKS hadir berjuang untuk menjadi pemimpin Kabupaten Bekasi adalah semata untuk menjaga agamanya. Kami berharap PKS menjadi penjaga agama, sebab bila tidak dijaga maka akan hilang. Yang hilang apa ? Yang hilang adalah semangat untuk berbuat baik. ” Ungkap Sudarno.
” Yang kedua, ada kaidah fikih yaitu sesuatu itu tidak akan terlaksana kecuali ada sesuatu. Sesuatu itu apa ? sesuatu itu adalah PKS. Karena PKS anti korupsi, PKS bisa menjadi harapan bagi umat Islam. ” Lanjut Sudarno.
Sudarno menutup pesannya dengan mengatakan bahwa PKS harus menegaskan posisinya, menjadi hisbullah atau hisbusyaithon sehingga perjuangan untuk menjadi pemimpin di Kab. Bekasi tak mengabaikan fungsinya yaitu menjaga agama dan menjaga syariah.
Kesempatan berikutnya adalah Ketua Dewan Masjid Indonesia ( DMI )Kab. Bekasi KH. Imam Mulyana. Imam mengawalinya dengan kalimat pembuka yang cukup mengejutkan, yaitu pernyatakan cintanya kepada PKS.
” PKS adalah partai yang saya cintai dibulan-bulan terakhir ini. ” Ungkapnya. Beliau mengutarakan keprihatinannya dengan realitas umat sekarang ini termasuk yang terjadi di tubuh ormas tempat selama ini beliau bernaung.
” Semua mahzab ada di PKS. Isu wahabi dan PKS anti maulid emang kerjaan parpol yang tidak kreatif, itu perkataan Gus Baha dan saya percaya itu. ” Papar Imam penuh semangat.
” Selama ini digaungkan kalau kita tidak boleh berbicata politik padahal itu omongan orang-orang sekuler. Sekarang ini banyak orang munafik berbicara tentang Islam padahal sholat saja tidak. ” Pungkas Imam.
Pembicara ketiga yang tampil adalah Ketua PC Muhammadiyah Kab. Bekasi yang diwakili oleh Dr Ma’mun Murad, M. Si. Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta itu membuka pembicaraannya dengan mengingatan kita akan kaidah peringatan maulid Nabi Muhammad saw yang menjadi agenda rutin umat Islam.
” Kalau kita berbicara tentang maulid, maka kita bicara tentang Siroh Nabawiyah atau sejarah kehidupan Nabi Muhammad saw. Dan kalau berbicara tentang siroh maka kita berbicara tentang biografi kehidupan berpolitik Rasulullah. ” Ungkap Ma’mun.
Rektor yang membawahi 2 ribu lebih mahasiswa UMJ itu melanjutkan,
” Siroh atau sejarah nabi itu mengisahkan bagaimana kisah Nabi Muhammad saw saat sebelum diangkat menjadi Nabi, ikut berdagang dengan pamannya, lalu bertemu dengan Khadijah, kemudian menikahinya, itu politik. Saat Rasulullah mengunjungi Thaif, itu politik. Saat beliau memerintahkan para shahabat hijrah ke Habasyah yang pemimpinnya beragama Nasrani dan Rasulullah tidak ikut ke sana, itu politik. Sampai ketika peristiwa Isra dan Mi’raj dimana Rasulullah diangkat Allah ke langit saat kedukaan bertubi-tubi itu juga politik. ” Papar Ma’mun.
Ada 4 hal yang disampaikan tokoh karismatik yang juga sahabat Hidayat Nurwahid tersebut berkenaan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad saw kali ini yaitu Keteladanan pada sosok Rasulullah SAW, moderasi beragama, ukhuwah silamiyah dan sistem pengelolaan negara.
Pembicara terakhir adalah Ketua Forkammi yang diwakili oleh sekjennya H. Ahmad Tatang.
Dalam kesempatan tersebut Ahmad memaparkan tentang kegiatan Forkammi dalam membina dan mengedukasi para pengurus masjid yang ada di Kabupaten Bekasi untuk lebih professional dalam pengelolaan manageman masjid.
” Jumlah masjid yang terdata di Kabupaten Bekasi berjumlah 2000, namun baru 20% saja yang mempunyai rekening atas nama masjid. Maka salah satu agenda Forkammi adalah membantu managemen masjid untuk membuat rekening masjid sendiri. ” Papar Ahmad.
Beliau juga menambahkan bahwa selain membantu edukasi managemen masjid, Forkammi juga melakukan pembinaan generasi muda masjid yang bekerja sama dengan dai muda asal Bandung Hanan Attaki juga memperjuangkan agar Masjid bisa memiliki koperasi.















