Masyarakat kini dihadapkan pada era double disruption yang menuntut setiap orang harus memiliki kemampuan adaptif dan eksploratif yang mumpuni.
Kemampuan tersebut untuk menjawab tantangan gelombang digitalisasi dan transformasi digital yang merambat pesat ke berbagai lini kehidupan.
“Salah satu tantangan atas pesatnya transformasi digital hadir dalam bentuk Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity atau lebih dikenal sebagai VUCA,” ujar anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Jawa Barat Faizal Hafan Farid saat bertatap muka dengan para stakeholder perdagangan dan perindustrian se Jawa Barat di Nuanza Hotel & Convention Cikarang, Kamis, 23 Februari 2023.
VUCA, lanjut Faizal Hafan Farid, bukanlah situasi baru pada dunia bisnis. Kondisinya pernah dialami di masa pandemi Covid 19 dan hajat politik tahun tahun sebelumnya.
“Para perangkat daerah di Dinas Perindustrian dan Perdagangan harus melihat kondisi ini dan menjadikan VUCA sebagai salah satu faktor yang berdampak terhadap perekonomian,” terang Faizal.
Terlebih memasuki tahun politik, intensitas VUCA akan semakin kuat, bergejolak, tidak stabil, dan tak terduga.
“Tidak ada yang dapat memprediksi kalau tahun 2023 hingga 2025 akan menjadi tahun paling buruk bagi hampir semua sektor usaha di dunia,” terang politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, lanjut Faizal, maka diperlukan peran utama bidang perdagangan untuk melakukan tata kelola perniagaan menyangkut stabilisasi harga, stok barang, menjaga laju inflasi dan distribusi agar tersambungkan antara produsen, pedagang dan konsumen dengan pembagian kewenangannya untuk Pasar adalah milik Pemerintah Kabupaten atau Kota, Pasar Induk atau Pusat Distribusi Provinsi menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi,” kata Faizal Hafan Farid.
Terkait hal tersebut, lanjutnya, DPRD Provinsi Jawa Barat telah membuat regulasi berupa Perda inisiatif tentang Pusat Distribusi Provinsi (PDP) untuk menjembatani siklus niaga.
“Perumusan Perda PDP ini saya yang ketuai langsung dan telah dibuatkan bukunya sebagai pedoman pemerintah dan masyatakat dalam hal tata niaga barang dagangan, terutama bahan pokok dengan memaksimalkan fungsi pasar PDP,” terang sosok yang akrab dipanggil Bang Haji Faizal itu.
Anggota DPRD Jabar Faizal Hafan Farid ingatkan VUCA sebagai salah satu tantangan atas pesatnya transformasi digital.
Baca Juga: Pemerintah Korban Gempa Perbaiki Rumah Pakai Uang Sendiri, Legislator PKS Faizal Hafan Farid:Sangat Tak Pantas
Menyinggung persoalan industri, Bang Haji Faizal menyarankan bidang industri untuk mengelola tata produksi dengan pengelolaan yang baik.
“Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat hanya menangani industri menengah dan kecil yg berada di luar kawasan yang bersifat mikro manejemen. Sedangkan untuk kawasan industri, kewenangannya diambil pemerintah pusat,” terang Bang Haji Faizal.
Karenanya tak heran jika kantor pusat industri di daerah banyak yang memilih berkantor di Jakarta sebagai ibukota negara.
“Karena kantor pusat pabrik tersebut berada di Jakarta maka pajak ekspornya dinikmati oleh Pemerintah DKI Jakarta dan pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya kebagian PBB dan dampak lingkungannya.
“Saya miris menyadari Bekasi dan Karawang yang notabene kawasan industri besar namun kemiskinannya ekstrim, stuntingnya tinggi dan IPM nya pun tidak istimewa. Ini membuktikan bahwa pertumbuhan kawasan industri hanya mengamankan tataran makro ekonomi tapi tidak pada mikro ekonomi di masyarakat”.
“Oleh karena itu saya berharap agar dinas Perindustrian dan Perdagangan di Jawa Barat bisa lebih fokus pada kegiatan yang akan memberi dampak langsung ke masyarakat dengan memperkuat industri hilir, membangun link n’ macth antara industri besar dengan industri menengah dan kecil melaluu pola kemitraan, subcon atau program anak asuh usaha”.
“Terakhir, saya menginginkan pejabat yang berwenang di dinas tersebut dapat meningkatkan kapasitas ASN nya agar memiliki mindset berfikir gaya wirausaha atau istilahnya mewirausahakan pemerintah, minimal cara berfikir yg efektif dan efisien,” pungkas Faizal.
Dalam pantauan Mitranews.net, acara yang mengangkat tema “Mencapai Keunggulan Masyarakat Jabar dengan Meningkatkan Perekonomian yang Berdaya Saing melalui Peran Industri dan Perdagangan” dihadiri semua perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan se Provinsi Jawa Barat.
Semua peserta hampir seluruhnya berasal dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan se Provinsi Jawa Barat, kecuali Kabupaten Bekasi















