::
DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi -
Website DPD PKS Kabupaten Bekasi
Mengenal PKS

Emakku Seorang CEO

Usai sholat subuh sang ibu bergegas ke kamar belakang untuk membangun putra laki laki semata wayangnya untuk menyegerakan sholat subuh. Bambang seorang pemuda yang sudah melebih usia nikah 31 tahun, segera menjawab, “Ya.., emak udah bangun”, padahal bangunnya dia karena nyanyian rutin sang emak setiap subuh untuk segera sholat.

Diwaktu lain Bambang sering menerima nasihat dari sang emak yang dia cintai tentang masa depan harapan dia. Satu hal sering membuat bambang terenyuh adalah ketika, sang emak selalu bertanya “kapan kamu nikah, mbang..?, Ibu sudah tua, Sekarang bukan waktunya lagi kamu mencari pacar tapi saatnya mencari istri”. Bambang sadar usia dia sudah tidak Abg lagi, bahkan teman teman tongkrongannya sudah banyak menikah dan ada juga yang sudah memiliki anak. Pesan itu selalu diingatnya.

Bambang merasa di usianya kadang masih sering diatur oleh sang emak, Ketika akan berangkat kerja, Ketika bambang mendapat kunjungan dari teman temannya, emaknya sering bertanya siap temannya, orang mana, apa lagi ketika teman nya adalah seorang perempuan, emaknya bak seorang penyidik polisi terus bertanya menyelidikinya.

Selain urusan pertemanan urusan keagamaan ada hal yang paling sering dia mendapatkan nasehatnya. Emaknya sering mengingatkan Bambang untuk hadir di pengajian remaja yang ada lingkungannya, Udah jelas kalau urusan sholat lima waktu sesuatu paling ditekankan oleh sang ibu. Kadang terlontar kata kata ibunya yang berharap dirinya mendapatkan jodoh dengan para akhwat yang sama sama mengaji seperti dirinya. “Emak pengen kamu tuh dapat istri yang sholeh pinter ngaji, jadi bisa membimbing anak-anaknya nanti”.

Malam itu bambang yang sedang rebahan di kamarnya, dan tidak ada kegiatan diluar. Dia menghabiskan waktu dengan menonton Dracin ( Drama Cina), yang kadang tanpa disegaja muncul di reel facebooknya. Bambang sebenarnya sudah paham alur cerita dari dracin, yang plottwist adalah hubungan keluarga yang komplek di bumbui oleh konflik, kisah seorang CEO sebuah perusahaand,Dll.

Tetiba Bambang menyadari dari tadi dia nonton video di hape tidak ada yang mengusik dari orang dia cintai dan dia hormati. Segera dia keluar kamar melintasi kamar ibunya. Dia melihat ibunya sedang khusu berdoa.

Bambang melihat emaknya sambil merenung, betapa ibunya itu amat bertanggungjawab terhadap dirinya, setelah sang bapak yang pergi merantau ke tempat jauh, dia begitu berusaha menjaga dirinya sebagaimana pesan bapaknya. Bambang terbayang dengan dracin yang dia nonton tentang seorang CEO perusahaan.

Tanpa jas resmi, tanpa ruang rapat mewah, seorang emak sesungguhnya sedang menjalankan peran besar: CEO dalam kehidupan anak-anaknya.

Sebagaimana seorang CEO perusahaan, emak memulai segalanya dengan visi. Ia membayangkan anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik, berakhlak, mandiri, dan bertanggung jawab. Visi itu mungkin tak pernah tertulis di papan presentasi, tetapi tertanam kuat dalam doa-doa yang ia panjatkan setiap malam. Dari visi inilah lahir “misi-misi kecil” harian: mengajarkan kejujuran, menanamkan disiplin, dan membiasakan anak berani meminta maaf ketika salah. Persis seperti nasehat nasehatnaya selama ini kepada dirinya.

Dalam keseharian, emak adalah manajer waktu yang ulung. Ia tahu kapan anak harus belajar, kapan bermain, dan kapan harus berhenti. Tak mudah menjaga keseimbangan ini. Terlalu longgar, anak bisa kehilangan arah. Terlalu ketat, anak bisa kehilangan kegembiraan. Di sinilah kebijaksanaan ibu diuji—mengatur dengan cinta, mendisiplinkan dengan kasih. Ternyata di balik cerewet sang emak ada tujuan untuk kedisiplin hidup, Bambang baru menyadari itu.

Ada kalanya emak harus menjadi pengambil keputusan strategis. Memilih sekolah terbaik sesuai kemampuan, menentukan lingkungan pergaulan, bahkan memutuskan kapan anak perlu ditegur atau dipeluk. Keputusan-keputusan itu sering kali dibuat dalam sunyi, tanpa tepuk tangan. Namun setiap keputusan lahir dari satu pertimbangan utama: apa yang terbaik bagi anak.

Tak hanya itu, emak juga mengelola sumber daya yang paling rumit: emosi. Saat anak pulang dengan wajah murung, nilai yang menurun, atau konflik dengan teman, ibu menjadi tempat pertama untuk bersandar. Ia mendengar tanpa menghakimi, menenangkan tanpa meremehkan. Dalam momen-momen inilah anak belajar bahwa emosi bukan untuk dipendam, tetapi dikelola.

Sebagai CEO, emak juga tak lupa melakukan evaluasi. Ia memperhatikan perubahan kecil: anak yang kini lebih berani berbicara, lebih rajin beribadah, atau justru mulai menarik diri. Ia memberi apresiasi saat anak berusaha, bukan hanya saat berhasil. Ia menegur ketika perlu, bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk membimbing.

Bambang berpikir doa doa panjang dan khusus bisa jadi emak sedang mengevaluasi apa telah dilakukan dalam mendidik anak, dia pasrah dan dia adukan pada Allah sang pemilik anak. Karena hakekatnya anak adalah titipan Allah.

Namun, seperti CEO mana pun, emak tak lepas dari tantangan. Lelah, jenuh, dan kadang merasa tak dihargai. Ada hari-hari ketika pekerjaannya tak terlihat, tak dihitung, bahkan dianggap biasa. Padahal, di balik semua itu, ia sedang membangun “perusahaan masa depan” bernama generasi.

Ibu mungkin tak pernah menerima laporan laba rugi. Tapi kelak, ia akan melihat hasil kepemimpinannya pada anak-anak yang tumbuh menjadi manusia yang bermanfaat. Dan saat itulah dunia akan menyadari: CEO paling berpengaruh bukan hanya yang memimpin perusahaan besar, melainkan mereka yang memimpin kehidupan sejak dari rumah.

Karena di balik setiap anak yang kuat, selalu ada seorang ibu yang diam-diam memimpin dengan cinta.“Ah, Emak betapa mulia engkau mendidik anak anakmu. Ya Allah beri aku kesempatan untuk memuliakan dan membahagiakan emak”, Isak tangis bambang yang tak bisa dia tahan atas pengorbanan emaknya.

Selamat Hari Ibu 2025


Penulis

Kang Holil (SahabatBaik)

Redaksi Dept Pemberitaan dan Layanan Informasi Publik

Komdigi DPD PKS Kabupaten Bekasi

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
DailyIQ