Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Bekasi, Ani Rukmini mendukung penuh program SPI (Swadaya Petani Indonesia) untuk meningkatkan hasil panen 10 sampai 12 ton. Program ini diinisiasi oleh DPD PUI (Persatuan Ummat Islam) dalam acara Saresehan Petani PUI yang digelar di Bekasi pada Sabtu (8/2).
“Saya akan bantu menfasilitasi SPI untuk mengadakan audiens dan memaparkan metodenya pada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi. Kita bersama ingin mengembalikan marwah petani Bekasi, sebagai salah satu lumbung pangan di Jawabarat. Serta mendorong Pemkab Bekasi untuk lebih peduli pada kondisi Petani saat ini, utamanya sektor irigasi.” urai Bu Ani, Panggilan akrab Ani Rukmini.
Sementara itu Ketua SPI, Kang Adit mengatakan bahwa bertani itu mudah asal tahu caranya. “Bertani itu mudah jika kita tahu caranya. Untuk menghasilkan 10-12 ton, kuncinya ada pada 3 syarat: Pertama, Lakukan restorasi tanah, di suburkan tanahnya, di naikan PH nya. Ini menjadi faktor penentu 70%, keberhasilan panen. Kedua, Pupuk yang seimbang, antara Makro dan Mikro. 30% menjadi faktor berhasilnya petani. Adapun yang ke tiga, adalah Imunitas atau daya tahan tanaman dari Hama dan penyakit. Jika syarat 1 dan 2 sudah di lakukan petani, maka langkah ke 3, sudah otomatis tanaman akan kuat dari Hama dan Penyakit.” jelasnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, selain Bu Ani, juga H. Jalal Abdul Nasir, Ak, anggota DPR RI F-PKS, Ust. H. Sa’dan, MM, Bimaspol, Tokoh Pertanian dan masyarakat.
Mohammad Romli, kordinator SPI Bekasi yang juga ketua Panitia acara, menyampaikan, kegiatan ini adalah respon dari PUI untuk segera mencari solusi, karena prihatin dengan petani, hasil panennya gagal terus.
“Apa yang di sampaikan Kang Adit, dalam paparannya, sangat logis dan menarik. Dan saya optimis dunia pertanian akan kembali bergeliat utamanya di Kabupaten Bekasi. Karena metode SPI ini.” Ujarnya















