::
DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi -
Website DPD PKS Kabupaten Bekasi
Mengenal PKS

Ketika Rindu dan Cinta Bermuara di Istora

Ahad, 29 Mei 2022

Selepas subuh, rinai hujan tadi malam masih menyisakan rintik yang lumayan deras. Membasah bumi, mendamaikan hati. Sejak semalam belum jua mengambil keputusan untuk berangkat ke Istora Senayan, Jakarta demi menghadiri acara #Milad20PKS. Bayangkan, bisa menjadi bagian dari kumpul-kumpul kader-kader PKS setelah dua tahun tertahan pandemi. Tapi emang kembali pada kondisi kesehatan si bungsu yang hampir sepekan diberi nikmat sakit. Walau sudah tak demam lagi, namun ada rasa tak tega meninggalkannya dalam keadaan seperti ini. Sense of mother, maybe.

Sang kakak meyakinkan, suami mengizinkan bahkan bersedia menemani dengan akad, “gak sampai sore, yaa. ” Saya jawab, “baiklah”, menyusul saya berkemas dengan bismillah. Berang-Berang bawa tongkat, berangkaaaattt.

Dari Setu, ambil jalur Cileungsi. Kalau rindu tolong jangan gengsi #halah. Asli ini mah emang ambil jalur ke Cileungsi, as a warga pinggiran yang minggiir banget diperbatasan Kota-Kabupaten Bekasi- Bogor udah kudu terima nasib bisa ambil jalur sana sini walau ujung-ujungnya gak diterima di sana sini #ehh Tapi emang saya adalah manusia penganut manhaj Pramuka, disini senang disana senang, dimana-mana hati dibawa senang. Kalau di sana- sini ada yang gak senang, masih ada pepatah menzana in corpore sano, yang gak senang minggir aja ke sono. Haishhh jadi ngaco.

Singkat kata singkat cerita, saya dan suami pengawal sampai ke Istora, pake ada insiden nebeng taksi ama sesama orang Bekasi. Dan emang begitu menginjakkan kaki depan Istora aja udah terasa banget aroma kerinduan yang kental banget di wajah-wajah kader-kader PKS ini. Sambutan tanpa sambitan #ehh tembakan thermo gun dan buka aplikasi peduli- cintai #halah, lalu angkat hape ke mesin scan ternyata gak ada sodara-sodarahh. Sungguh sangatt membahagiakan, pengen banget rasanya teriak merdeka !! Tapi saya takut di tangkap ama barisan kepanduan. Emak-emak bikin rusuh aja.

So, pemandangan demi pemandangan berikutnya. Momen demi momen sesudahnya adalah setiap detik sarat makna yang tersirat dari wajah-wajah perindu surga. Pun di saat antrean panjang di toilet wanita, betapa mereka nyata seperti saudara. Megangin pintu toilet yang sengketan*nya udah gak ada (>> Bekasi bangat siy, Mak). Sampe ngasih tutorial gimana caranya istinjak karena gak ada ember, gayung en selangnya. Padahal yang ngasih tutorialnya udah mlintir-mlintir kebelet pipis. Pun masih ada beberapa yang keluar dari sang kamar penyelamat, tersipu malu sambil pegangin gamis bagian depan yang ternyata basah. Yaaaa salaamm indahnya ukhuwwah.

Sungguh, ini kerinduan yang hakiki. Jamaah ini adalah jamaah pertalian. Pertalian jasad dan ruh yang cuma jarak dan waktu saja yang mampu memisahkan, bukan yang lain termasuk pandemi. Pahimtum ? Walau aku disini dan kau disana, kita memandang langit yang sama, jauh dimata namun, dekat dihati ( sapa yang bacanya sambil nyanyi, hayooohh ?) Masih lekat nian dalam ingatan kita betapa ukhuwah ini terasa begitu hampa saat salah satu dari kita terpapar wabah Corona namun kita tak bisa menjenguknya. Maka jiwa-jiwa yang haus bertegur sapa, bertukar salam, saling melempar senyum indah dan melebur dalam pelukan hangat dengan binar dimata. Glowing pisan rasanya. Dan momen itu kita dapat saksikan hari ini, di momen #Milad20PKS, Ahad 29 Mei 2022 yang fenomenal. Semoga jadi awal dari momen-momen serupa diwaktu yang akan datang.

Terima kasih buat Presiden PKS dan segenap jajarannya yang telah menjadi fasilitator momen indah hari ini. Semoga Allah merahmati para pemimpin kami dengan cintaNya. Memberkahi jamaah ini dengan limpahan karuniaNya. Menguatkan barisan kami dengan pertolonganNya. Aamiin.

ceritamaks

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
DailyIQ