Menyambut Hari Ayah Nasional SPKK PKS Cibitung mendatangi komunitas para bapak yang bekerja atau berprofesi sebagai penggali tanah makam, Jumat (12/11). Mereka yang bekerja tanpa kenal waktu, kapanpun dibutuhkan harus siap sedia.
Ibu ibu anggota SPKK DPC PKS Cibitung tiba di lokasi mereka disambut oleh Santa dan teman-temannya. Para penggali tanah makam di TPU Wanajaya berjumlah 12 orang. Ada yang PHL (Pekerja Harian Lepas) berjumlah 7 orang dan ada yang freelance 4 orang, serta satu lagi nenek-nenek yang bertugas menyiapkan minuman untuk para penggali kubur tersebut saat bekerja.
“Semoga PKS makin jaya dan menang di pemilu nanti. Sehingga para dewan pengurus PKS bisa lebih memperhatikan kesejahteraan kami,” kata Santa yang merupakan koordinator lapangan.
Para penggali kubur ini rata-rata masih memiliki ikatan keluarga. Santa juga menceritakan bahwa dia bekerja di sini awalnya karena mertuanya juga berprofesi sama.
“Saya berharap para penggali tanah makam ini bisa diangkat menjadi pegawai negeri, jangan hanya guru-guru saja.” Harapan bapak beranak 3 yang sudah 11 tahun berprofesi sebagai penggali kubur itu.
Di TPU Wanasari ada 4 orang penggali kubur yang rata-rata masih keluarga dekat pengurus tanah makam tersebut.
“Kalau dibilang berat ya enggak berat, sih. Tapi kalau lagi banyak ya capek, kayak kemarin pas rame covid itu.” kata Kong Ali sebagai sesepuh penggali tanah makam saat ditanya mengenai pekerjaannya itu.
Las3. Member Relawan Literasi Kab Bekasi



















