::
DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi -
Website DPD PKS Kabupaten Bekasi
Mengenal PKS

Murabbiyahku dan Ibu Ideologisku

Murabbiyahku, guru-guru perempuanku. Mereka adalah bagian dari tarbiyah Ilahiyyah yang Allah hadirkan dalam hidupku. Mereka bukan sekadar pendidik, melainkan wasilah. Jalan yang Allah pilih untuk menumbuhkan diriku, sedikit demi sedikit, sesuai kehendak-Nya.

Allah berfirman: Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.
(QS. Al-Mujādilah: 11)

Ayat ini menjadi saksi bahwa kehadiran murabbiyahku bukan peran biasa, melainkan amanah yang Allah muliakan.

Di Hari Ibu ini, aku merenung: betapa kasih sayang Allah sering kali turun melalui tangan-tangan perempuan yang tidak melahirkanku, tetapi membesarkanku secara ruhani. Murabbiyahku adalah ibu ideologisku yang menanamkan nilai, menata cara berpikir, dan meluruskan niat dalam diam dan kesabaran.

Rasulullah bersabda: sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulian. HR Ahmad.

Dan di sanalah aku melihat misi kenabian itu hidup dalam tarbiyah murabbiyahku yang lebih banyak mencontohkan daripada menuntut.

Jumlah mereka tak lagi terhitung, aku lupa berapa jumlahnya. Karena sudah berkali kali mengganti kalender, sudah beberapa kali moving dari satu kota ke kota lainnya. Setiap murabbiyah hadir dengan karakter yang berbeda, sebagaimana Allah menciptakan manusia dengan tabiat dan potensi yang beragam. Allah berfirman:

Tarbiyah adalah proses mensyukuri anugerah itu mengasah pendengaran, penglihatan, dan hati agar selaras dengan kehendak-Nya.

Dalam perjalanan ini, mereka menuntunku dari banyak sisi kehidupan: bagaimana menjadi penuntut ilmu yang beradab, bagaimana menata diri sebagai perempuan, sebagai calon istri dan istri, serta bagaimana hadir sebagai pribadi yang membawa manfaat di tengah masyarakat. Semua itu tidak diajarkan dengan suara keras, melainkan dengan keteladanan.

Imam Malik r.a. berkata: Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu.

Maka aku memahami bahwa adab bukan pelengkap, melainkan fondasi dari seluruh proses belajar.

Tarbiyah itu terasa seperti proses finishing pada sebuah karya. Bukan menciptakan dari nol karena Allah, Dia-lah sebaik-baik Pencipta, melainkan menghaluskan, merapikan, dan menyempurnakan.

Allah berfirman: Allah yang menciptakan segala sesuatu
Dan menyempurnakan penciptaanNya.
(QS. As-Sajdah: 7).

Kadang aku harus “diamplas” oleh nasihat yang menegur. Kadang harus “dikikir/pahat” dalam proses sabar yang panjang. Namun semua itu adalah bagian dari kasih sayang Allah yang bekerja melalui tarbiyah.

Ketika aku mulai merantau di kota besar, jauh dari pengawasan fisik ibu kandungku, Allah menghadirkan murabbiyahku sebagai penjaga nilai. Sementara itu, doa dan duit ibu kandungku tetap mengalir tanpa putus. Sebagaimana firman Allah:

Dari murabbiyahku, aku belajar makna Ta’lim al-Muta’allim: bahwa ilmu adalah cahaya. Dan cahaya tidak akan menetap pada hati yang sombong. Imam Az-Zarnuji ra menegaskan bahwa keberkahan ilmu lahir dari niat yang lurus, kesungguhan, kesabaran, dan penghormatan kepada guru.

Aku melihat sendiri bagaimana mereka menjalani ikhlas itu. Mereka pun memiliki kesibukan dan lelahnya dalam proses kehidupannya sendiri, namun tetap meluangkan waktu berharga untuk mendampingi kami.

Allah berfirman: sesungguhnya Allah tidak menyi-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.

(QS. At-Taubah: 120)

Kini, di usia dan fase hidup seperti ini, aku semakin memahami: tarbiyah Ilahiyyah tidak selalu hadir dalam bentuk kemudahan, tetapi selalu mengarah pada kebaikan. Murabbiyahku adalah bagian dari skenario cinta Allah untuk menyempurnakan diriku.

Di Hari Ibu ini, aku mengucapkan terima kasih kepada mereka.
Atas kesabaran yang tak terlihat.
Atas keikhlasan yang jarang disebut.
Atas doa-doa yang mungkin tak pernah terdengar.

Semoga Allah membalas mereka dengan sebaik-baik balasan.
Sebagaimana doa Rasulullah SAW: barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka ia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang mengajarkannya.
(HR. Muslim)

Karena sejatinya, tarbiyah adalah warisan iman.
Dan murabbiyahku adalah penjaga warisan itu. Meski dari beragam latar.

Wallahu ‘alam bis showab.

Love u full semua murabbiyyahku.
Dalam doaku kuselipkan kebaikan dan keberkahan serta syurga untuk kalian semua. Jadi kangen sekali dengan mereka.


Tulis ini dibuat dalam rangka memenuhi ajakan menulis untuk Hari Ibu

Penulis

Sekar Wiji / Member Reli Kabupaten Bekasi

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
DailyIQ