Hari ini namanya Hari Ibu. Bagi sebagian orang, ini hari ucapan. Bagi sebagian lain, ini hari diam. Ada ibu yang masih bisa dipeluk. Ada ibu yang hanya bisa disebut dalam doa. Ada ibu yang setiap hari terlihat kuat, padahal lelahnya tidak pernah benar-benar pergi.
Tak ada senyum lebar.
Yang ada hanyalah wajah-wajah yang pernah dan sedang berjuang.
Yang satu telah menyelesaikan tugasnya di dunia. Yang satu masih melanjutkan, dengan sabar yang sering tak terdengar.
Menjadi ibu bukan soal kata manis setahun sekali. Ia tentang bangun lebih pagi, tidur lebih lambat, dan tetap berdiri meski hatinya ingin duduk sebentar saja.
Untuk ibu yang telah tiada,
semoga Allah melapangkan kuburnya dan menerima segala lelahnya sebagai ibadah.
Untuk ibu yang masih membersamai anak-anaknya, semoga Allah menguatkan langkahnya, karena dunia jarang adil, dan ibu sering menanggung sisanya.
Hari Ibu bukan perayaan besar. Ia pengingat kecil, bahwa ada doa yang harus terus hidup, selama kita masih menyebut kata “ibu” dengan rasa.
Tulis ini dibuat dalam rangka memenuhi ajakan menulis untuk Hari Ibu
Penulis
omher / Cikarang Timur
22-12-2025















