::
DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi -
Website DPD PKS Kabupaten Bekasi
Mengenal PKS

Meniti Jalan Tarbiyah di Tengah Ujian Zaman

Aku pernah mengalaminya sendiri, ketika dulu banyak bertemu dengan keputusan dan kebijakan yang bersinggungan dengan hajat hidup orang banyak, namun tak selalu sejalan dengan nurani dan prinsip tarbiyah yang kutanam sejak lama. Ada situasi di mana aku harus memilih antara tunduk pada sistem atau setia pada nilai yang kupegang. Saat itu, batin ini bergetar antara menjaga posisi dan menjaga kehormatan iman. Tapi di titik itulah aku belajar, bahwa bekerja bukan sekadar mencari penghidupan, melainkan menjaga amanah dan kejujuran di hadapan Allah. Aku memilih untuk tetap teguh, walau kadang terasa asing. Di antara teman² atasan yang tidak sepihak. Aku belajar untuk tetap lembut dalam menyampaikan kebenaran, tapi tegas dalam menjaga prinsip. Meski berat. Kadang terlalu dibilang sok suci.

Dari pengalaman itu, aku semakin paham bahwa tsawabit dan mutaghayyirat adalah dua prinsip yang harus berjalan berdampingan. Tsawabit lebih kepada memahami sebagai nilai dasar yang tak boleh berubah, menjadi pijakan kokoh agar arah perjuangan tetap lurus. Sedangkan mutaghayyirat, hal-hal yang dapat berubah sesuai konteks, harus selalu berpijak pada tsawabit dan dikonsultasikan kepada ahli. Tanpa dasar itu, perubahan bisa kehilangan arah. Maka setiap langkah dan keputusan dalam hidup harus selalu dikawal dengan ruh iman, agar hasilnya bukan sekadar diterima manusia, tapi diridhai Allah. Penjagaan zikir pagi dan petanglah yang menguatkan diri ini.

Berjalan di jalan tarbiyah bukan sekadar menempuh perjalanan ilmu, tapi meniti jalan kehidupan yang menuntut keikhlasan, kesabaran, dan kesetiaan pada prinsip. Setiap langkah di atas shirathal mustaqim adalah perjuangan antara dunia yang menggoda dan hati yang ingin tetap tunduk pada Rabb-nya. Kadang lingkungan menguji, keadaan menekan, bahkan sistem tempat kita bekerja tak selalu sejalan dengan nilai yang kita yakini. Namun justru di sanalah hakikat istiqamah diuji, bukan di saat semua mudah, tapi ketika kebenaran harus dijaga meski arus dunia berlawanan arah.

Karena istiqamah bukan berarti keras kepala atau bebal, tapi teguh dalam kebenaran. Ia bukan tentang seberapa cepat kita sampai, tapi seberapa kuat kita bertahan menjaga nilai. Jika suatu hari aku kembali berada di lingkungan yang berseberangan dengan prinsipku, semoga Allah menjadikanku lentur tanpa patah, tegas tanpa kasar, lembut namun tetap berprinsip. Dan semoga setiap langkah yang kutapaki tetap beraroma dakwah, membawa cahaya bagi diriku sendiri dan bagi orang-orang di sekitarku. Selama Allah menjadi tujuan, Al-Qur’an menjadi panduan, dan tarbiyah menjadi ruh perjuangan, maka tak ada alasan untuk goyah, bahkan di tengah badai perubahan zaman.

Sekar Wiji ( Member Reli Kab Bekasi

Bismillah, doaku siang ini, refleksi hidup, 16 Oktober 2025

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
DailyIQ