::
DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi - DPD PKS Kabupaten Bekasi -
Website DPD PKS Kabupaten Bekasi
Mengenal PKS

Haji Jalal Tegaskan Pentingnya Empat Pilar Kebangsaan di Tengah Ancaman Disintegrasi dan Polarisasi

Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Haji Jalal.

PKSBekasi – Di tengah maraknya polarisasi sosial dan tantangan ideologis global yang menggerus semangat kebangsaan, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), H. Jalal Abdul Nasir, Ak (Haji Jalal), menegaskan bahwa penguatan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI merupakan jalan strategis untuk menjaga keutuhan bangsa. Hal itu disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diselenggarakan di Kabupaten Bekasi, Sabtu (29/6), yang dihadiri ratusan undangan tokoh masyarakat, pemuda, dan penggerak olahraga kebugaran Indonesia (ORKI) Jawa-Barat.

Kegiatan yang bertempat di Aula Saung Wulan Resto, Kecamatan Tambun Selatan ini berlangsung hangat dan interaktif. Haji Jalal yang mewakili daerah pemilihan Jawa Barat IX (Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta) tampil sebagai narasumber utama dalam menyampaikan materi Empat Pilar, yaitu: Pancasila, UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam pemaparannya, Haji Jalal mengawali dengan menggali kembali sejarah kelahiran keempat pilar tersebut, khususnya bagaimana Pancasila sebagai dasar negara telah dirumuskan dengan semangat gotong royong dan kebersamaan para pendiri bangsa. “Semua suku, agama, dan kelompok duduk bersama merumuskan nilai-nilai luhur yang menyatukan kita. Inilah warisan yang tidak boleh kita khianati,” ujarnya dengan semangat.

Haji Jalal menyoroti bagaimana globalisasi, arus informasi digital, dan disinformasi kerap memunculkan gejala disintegrasi sosial dan krisis identitas kebangsaan, terutama di kalangan generasi muda. “Hari ini kita menghadapi tantangan baru: ideologi asing, konten yang melemahkan nasionalisme, serta sikap intoleran yang bisa meretakkan persatuan,” jelasnya.

Menjawab tantangan tersebut, Haji Jalal mengajak seluruh peserta untuk menjadikan Empat Pilar sebagai kompas moral dan ideologis dalam kehidupan berbangsa. Ia menekankan pentingnya pendidikan karakter di lingkungan keluarga dan sekolah, serta peran aktif masyarakat sipil dan tokoh agama dalam menanamkan nilai kebangsaan sejak dini.

“Solusinya bukan hanya regulasi, tapi juga keteladanan. Keteladanan dari para pemimpin, tokoh masyarakat, dan orang tua dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, menjaga konstitusi, memperkuat NKRI, dan merawat keberagaman,” paparnya.

Dalam sesi tanya jawab, peserta terlihat antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar isu kebangsaan, intoleransi, dan peran pemuda dalam menjaga persatuan. Beberapa peserta dari kalangan pelajar bahkan mengusulkan agar materi Empat Pilar dikemas lebih kreatif melalui media sosial dan konten digital.

Kegiatan Empat Pilar MPR RI ini di harapkan dapat menjadi panduan ideologis praktis dalam kehidupan sehari-hari. “Ini bukan sekadar seremonial, tapi bagian dari ikhtiar membangun bangsa yang berdaulat secara ideologis,” ujar Haji Jalal menutup acara.

Melalui kegiatan ini, Haji Jalal berharap semangat nasionalisme dan komitmen kebangsaan terus ditanamkan dan diwariskan lintas generasi. “Indonesia bukan hanya tentang keberagaman, tapi tentang semangat untuk terus bersatu menjaga warisan luhur bangsa. Inilah saatnya kita menjadi penjaga rumah besar bernama Indonesia,” pungkasnya.

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
DailyIQ