PKSBekasi, Jakarta – Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Menteri Investasi dan Hilirisasi yang berlangsung hari ini, Anggota DPR RI, H. Jalal Abdul Nasir, memberikan pernyataan tegas terkait pentingnya investasi di Kabupaten Bekasi. Sebagai kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, Bekasi memiliki potensi besar dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Namun, H. Jalal menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi saja tidak cukup.
“Kabupaten Bekasi dengan kawasan industri terbesar di Asia Tenggara sangat berkepentingan dengan agenda investasi yang diharapkan dapat memberikan dampak bagi daerah tujuan investasi, bukan hanya dalam hal pertumbuhan ekonomi, tapi juga harus berdampak pada pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan ujungnya meningkatkan kesejahteraan,” ujar H. Jalal Abdul Nasir dalam rapat tersebut, Selasa (3/12/24).
Ia menyoroti bahwa meskipun Kabupaten Bekasi menjadi pusat ekonomi dengan lebih dari 11 kawasan industri yang menyerap ribuan tenaga kerja, angka kemiskinan dan pengangguran tetap menjadi tantangan signifikan. Tingkat pengangguran terbuka di daerah ini mencapai 11%, tertinggi di Jawa Barat, dan tingkat kesenjangan (Gini Rasio) terus meningkat.
Menurut H. Jalal, investasi yang masuk ke Kabupaten Bekasi harus dirancang untuk menyasar penyerapan tenaga kerja lokal secara masif, mengurangi angka kemiskinan ekstrem, serta memberikan dampak positif pada kualitas hidup masyarakat sekitar. Ia juga meminta komitmen pemerintah untuk mengarahkan kebijakan insentif investasi yang memperhatikan aspek keberlanjutan dan inklusivitas.
“Pertumbuhan ekonomi tidak bisa hanya menjadi angka di atas kertas. Dampaknya harus terasa hingga ke masyarakat paling bawah,” tambahnya.
Komitmen pemerintah untuk meningkatkan kerja sama dengan pemerintah daerah dan pelaku industri di Kabupaten Bekasi, termasuk pelatihan tenaga kerja lokal dan pemanfaatan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk program pemberdayaan masyarakat.
RDP ini diharapkan menjadi momentum penting untuk menyelaraskan kebijakan investasi dengan agenda pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat lokal. Kabupaten Bekasi, dengan segala potensinya, diharapkan menjadi model kawasan industri yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.















