Ternyata bukan hanya bunda yang terluka, saat lihat kelakuan anak remaja.
Yang bertingkah pola luar biasa.
Ada ayah yang juga merasa.
Ayah memang tak menangis seperti bunda
Namun tangis ayah terlihat dari tanggung jawabnya pada anak mereka.
Ayah memang tak melahirkan seperti bunda.
Namun sayang dan cinta tetaplah tercurah.
Seperti halnya bunda.
Ayah merasakan perih yang tak terkira.
Melihat tingkah pola buah hati mereka.
Namun perihnya hati ayah tak tampak di depan mata.
Itulah luarbiasanya ayah.
Menjaga hati dan juga amarah.
Nak, bisakah kau jaga hati ayah dan bunda?
Dengan menjadi anak sholeh dan sholehah?
Tak bisakah kau menahan airmata mereka?
Agar tak mengalir dan buat mereka duka?
Nak, dalam diamnya ayah ada doa-doa tulus tersampaikan
Menginginkan menjadi lebih baik dari dirinya
Ada mimpi-mimpi yang harus tertahan demi menggapai mimpi sang kesayangan.
Tentang ayah, dia memang tak bercerita
Namun kisahnya pantaslah menjadi jejak kebaikan kita.
Selaksa doa untuk Ayah, semoga Allah merahmatinya…
Penulis Fenty Gunawan, Member Reli (Relawan Literasi) DPD PKS Kabupaten Bekasi)
